#5:44 a.m.
Tidak,
kamu tidak tahu rasanya.
Kamu tidak tahu apa yang aku rasakan.
Meskipun aku juga tidak pernah mengetahui apa yang kamu rasakan,
tapi ini bukan seperti yang pernah kamu rasakan.
Jangan bilang padaku, kalau kamu mengerti,
kamu tahu rasanya itu seperti apa,
pasti semua ini akan berlalu begitu saja.
Kamu berkata seperti itu karena kamu tidak tahu rasa yang sebenarnya.
Rasa sakit yang membuat tubuhku seakan-akan tercabik-cabik.
Lalu, terpampang luka yang sangat dalam, yang menganga dengan lebar.
Dia tidak hanya meneteskan banyak darah,
tapi juga memperlihatkan daging yang sudah terkoyak.
Rasa sakit ini tidak hilang sampai membuatku sesak.
Aku ingin meneriakkan kata tolong.
Tapi, tidak ada satupun suara yang keluar,
kecuali bulir-bulir air mata yang terus jatuh meluncur dari pipi ke bawah dagu.
Kamu tidak tahu rasanya.
Apa yang aku rasakan dengan yang pernah kamu rasakan tidaklah sama.
Kita semua punya rasa sakit yang berbeda-beda,
meskipun kamu mungkin pernah mengalami pengalaman yang sama.
kamu tidak tahu rasanya.
Kamu tidak tahu apa yang aku rasakan.
Meskipun aku juga tidak pernah mengetahui apa yang kamu rasakan,
tapi ini bukan seperti yang pernah kamu rasakan.
Jangan bilang padaku, kalau kamu mengerti,
kamu tahu rasanya itu seperti apa,
pasti semua ini akan berlalu begitu saja.
Kamu berkata seperti itu karena kamu tidak tahu rasa yang sebenarnya.
Rasa sakit yang membuat tubuhku seakan-akan tercabik-cabik.
Lalu, terpampang luka yang sangat dalam, yang menganga dengan lebar.
Dia tidak hanya meneteskan banyak darah,
tapi juga memperlihatkan daging yang sudah terkoyak.
Rasa sakit ini tidak hilang sampai membuatku sesak.
Aku ingin meneriakkan kata tolong.
Tapi, tidak ada satupun suara yang keluar,
kecuali bulir-bulir air mata yang terus jatuh meluncur dari pipi ke bawah dagu.
Kamu tidak tahu rasanya.
Apa yang aku rasakan dengan yang pernah kamu rasakan tidaklah sama.
Kita semua punya rasa sakit yang berbeda-beda,
meskipun kamu mungkin pernah mengalami pengalaman yang sama.
Comments
Post a Comment