Posts

Showing posts from May, 2018

Intentional Accident (Last Part)

Sepanjang hari ini aku diam tidak seperti biasanya. Semangat untuk berangkat ke kampus yang biasanya selalu muncul di pagi hari, kali ini tidak ada. Seharian aku murung dan malas untuk berbuat apa-apa. “Lo gak makan, Cress?” tanya Daisy yang duduk di depanku sedang memotong daging rendangnya. “Nanti aja, belom laper gue,” jawabku malas. Ia menatapku cemas, tetapi tidak berkata apa-apa dan melanjutkan makan siangnya. “Mumpung gue udah kelar makan, sekarang ceritain semuanya, Cress. Gue tahu lo lagi banyak pikiran.” Aku menghela nafas panjang sebelum bercerita dengan panjang kepadanya. “Lo tahu, kan, beberapa hari ini gue merasa seakan-akan si Brian ngehindarin gue?” Ia mengangguk, aku pun melanjutkan omonganku, “Jumat lalu dia masih ngobrol sama gue, Dai. Tapi dari dua hari yang lalu, hari Senin, dia cuma senyum doang kalo papasan sama gue. Gue gak tahu penyebab dia kayak gini itu kenapa.” “Berarti bener tebakan gue. Kemarin pas gue gak sengaja papasan d...

Intentional Accident (Part 3)

Mukaku masih terasa panas dan aku pun yakin pipiku juga masih merona merah, meskipun aku telah menceritakan semuanya kepada Daisy. Sepanjang jalan ia mendengarkan ceritaku sambil sesekali mengekspresikan rasa kagetnya, terutama begitu mengetahui status Brian yang merupakan senior kami berdua. Sama sepertiku, sampai detik ini aku sendiri juga tidak percaya ketika ia memberitahukan bahwa ia telah melihatku sejak semester 6 lalu. “Gue hanya bisa berkata, wow…, wow! Cress, wow!” Aku tertawa terbahak-bahak mendengarnya hingga perutku sakit dibuatnya. Ah, rasanya ingin guling-guling supaya lebih bebas ketawa. “ I’m serious , Cress! Dia…, wow….” Aku kembali tertawa dan kali ini sambil memukul lengannya. “Oke, oke, berhenti mukul gue. Hmm…, tapi setelah dipikir-pikir, dia agak creepy juga, ya?” “Maksudnya?” “Iya, kan, katanya dia udah liat lo dari semester lalu, berarti dia pasti tahu gue juga, dia tau tempat tinggal lo, dan kemungkinan besar dia tahu gerak-gerik ...

Intentional Accident (Part 2)

Jari-jariku menyentuh kain baju yang tergantung di rak pakaian. Mataku menjelajahi warna-warni pakaian yang dipajang di toko pakaian. Sesekali berhenti melihat baju yang menarik pandanganku, menelitinya dari atas hingga bawah baju. Merasa cocok dengan style -ku, jariku mencari label harga baju tersebut. Sudah ada dua baju yang berada di lenganku, tetapi belum kucoba memakainya dan melihat cocok atau tidaknya denganku. Berbeda dengan Daisy, ia terlihat sangat bersemangat memilah-milah baju yang akan dibelinya dan sibuk bolak-balik ke ruang ganti pakaian. Aku melangkah memasuki toko buku yang selalu kukunjungi saat pergi ke pusat perbelanjaan, meninggalkan Daisy yang masih sibuk berada di toko pakaian sebelumnya—kami memutuskan untuk berpisah sejenak dan bertemu lagi saat makan siang—oke, waktunya memanjakan diriku sejenak tanpa khawatir tanganku akan ditarik olehnya untuk menemaninya mencari pakaian ke toko yang lainnya. Ini dia surga duniaku. Aroma buku yang sangat kusukai...